tag:blogger.com,1999:blog-71188934214700265132024-03-13T18:06:11.362+07:00Bukan Sekedar PartaiFuture Leader Party...
Party se-Party-partynya...!!Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.comBlogger43125tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-35293869533028487372008-09-30T20:47:00.002+07:002008-09-30T20:57:14.949+07:00Selamat Hari Raya Idul Fitri<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_m6GEMjyrnVw/SOIwFm8wh7I/AAAAAAAAAGU/KBH7q3_u684/s1600-h/Idul+Fitri+1428H.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="http://3.bp.blogspot.com/_m6GEMjyrnVw/SOIwFm8wh7I/AAAAAAAAAGU/KBH7q3_u684/s320/Idul+Fitri+1428H.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5251812988380284850" /></a><br />Segenap Pengurus Future Leaders Party mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf Lahir dan BatinBukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-60513471904318457212008-09-19T00:15:00.006+07:002008-09-26T15:53:29.420+07:00Kongres Kaderisasi FLPMengundang Kawan-Kawan Perjuangan untuk Hadir didalam Konggres Kaderisasi FLP,<br />Hari : Selasa, 23 September 2008<br />Pukul : 11.00 s.d 13.00<br />Tempat : Fisipol UGM<br />Agenda : Pembahasan Alur dan Sistem Kaderisasi FLP<br />Demikian Undangan ini kami buat, tiada kesan tanpa kehadiranmu<br /><br /><span style="font-style:italic;">walau panas menghujam/pedih pun menyeruak/jalan perjuangan ini akan tetap kutempuh/Mengapa?/karena surga Tuhan itu MANIS</span><br /><br />Tabik,<br />WassalamBukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-32465262072311220632008-09-19T00:15:00.002+07:002008-09-19T01:26:20.890+07:00Rapat Badan Pengurus HarianMengundang Rekan Perjuangan dalam Rapat Badan Pengurus Harian (BPH) FLP<br />Hari : Kamis, 18 September 2008<br />Waktu : 16.00 s.d 18.45<br />Tempat : sekretariat FLP (Gg. Nakula No. 5)<br />Agenda : Pembahasan AD/ART, Sistem Kaderisasi<br />Demikian Undangan ini, Tiada kesan tanpa kehadiran mu.<br /><br />w<span style="font-style:italic;">alau panas menghujam/pedih pun menyeruak/jalan perjuangan ini akan tetap kutempuh/Mengapa?/karena surga Tuhan itu MANIS. </span><br /><br />Tetap BerJUANG dan Berkepala TEGAK.<br /><br />Wassalam,<br />Tabik.Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-44802651477397222002008-09-17T08:18:00.002+07:002008-09-26T16:15:36.298+07:00Sosial EnterpreneurOleh : Muhammad Reza Ikhwan<br /><br />“Seribu-seribu, korannya pak. Update!!” teriak loper koran yang menjamuri perempatan-perempatan besar Yogyakarta. Koran “besar” dengan halaman tebal dijual seharga seribu, padahal hari masih pagi. Bukan masalah berapa cost of production koran tersebut, ataupun tetek bengek hidden agenda yang ada dibalik jual murah koran itu. Saya lebih melihat pada aspek peningkatan martabat loper koran yang menjajakannya. Kebanyakan dari mereka awalnya adalah pengamen, pengemis atau pengangguran. Koran ini mampu memberdayakan masyarakat. Bila selama ini jumlah pengamen melimpah disekitar perempatan, sekarang penjaja koran murah ini yang mendominasi. Dulunya, mengemis sekarang beralih menjadi pedagang. Sungguh pekerjaan yang lebih bermartabat.<br /><br />Kasus ini menandakan bahwa sebenarnya kaum marjinal (baca: pengemis, pengamen) bukanlah kaum yang malas. Ketiadaan kesempatanlah yang menyebabkan mereka terpaksa untuk melakukan pekerjaan tersebut. Medio 2007 lalu, Kompas menampilkan laporan bahwa masyarakat Indonesia bukanlah pemalas. Bila dilihat dari indikator bangun pagi, rata-rata masyarakat Indonesia bangun lebih awal dibanding masyarakat Arab Saudi sekalipun. <br /><br />Sejatinya menciptakan lapangan pekerjaan bukan semata-mata tugas pemerintah, tetapi <br />tetap tanggung jawab pengelolaan masyarakat terbesar ada di negara. Pertanyaannya adalah seberapa besar kontribusi rakyat yang harus diberikan? Ketika disisi yang sama rakyat dipajaki untuk penyelenggaraan pemerintahan.<br /><br />Konsentrasi modal ala paretto, dimana 80% kekayaan dikuasai oleh 20% penduduk menciptakan kesenjangan sosial dikalangan rakyat. Sistem ekonomi yang dianut, regulasi yang diterapkan, will pemerintah dalam melindungi rakyat kecil adalah faktor-faktor yang dapat mendistribusikan kesejahteraan lebih berpihak.<br /><br />Berlarut-larutnya persoalan lapangan kerja jelas menimbulkan bermacam-macam persoalan. Maraknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja diluar negeri, tingkat kejahatan yang makin tinggi, konsentrasi pekerja pada wilayah perkotaan merupakan permasalahan yang kerap timbul.<br /><br />Menjawab persoalan lapangan kerja, mainstream ekonomi saat ini memberikan solusi sederhana, Investasi. Makin tinggi Investasi, penambahan lapangan pekerjaan akan terjadi. Dengan demikian makin banyak masyarakat yang dapat bekerja. Untuk memperbanyak aliran dana investasi, pemerintah perlu menyiapkan perangkat infrastruktur dan hukum yang detil. Disinilah gap keberpihakan terjadi. Memihak rakyat atau memihak investor. Rumusan kebijakan yang tercipta, bisa dijadikan sebagai parameter apakah pemerintah berpihak untuk rakyat atau tidak.<br /><br />Menarik apa yang dikatakan oleh Eri Sudewo tentang Social Enterpreneur. Yakni orang-orang yang memiliki jiwa berusaha dan jiwa sosial seimbang. Bila golongan ini makin banyak maka kekayaan akan semakin meninggi dan diikuti dengan pemerataan distribusinya. Memperbanyak jumlah social entrepreneur bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan meningkatkan nasionalisme warga Negara. Bukan nasionalisme yang simbolik, tetapi nasionalisme yang sifatnya substantif. Nasionalisme yang benar-benar lahir dari rasa cinta pada bangsa (baca buku Hans Kohn), nasionalisme yang terejawantahkan dalam bentuk tidak korupsi, bangga terhadap produk dalam negeri, memiliki keinginan berprestasi yang tinggi, bukan sekedar nasionalisme yang diwujudkan sesaat saat bulan Agustus dengan cara memasang sebanyak mungkin bendera dan burung garuda()<br /><span style="font-style:italic;"><span style="font-style:italic;"></span></span>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-52829718939661468822008-09-17T08:07:00.005+07:002008-09-18T00:39:45.832+07:00Selebritas PolitikOleh : Prima Agung Saputra (Ketua DPM KM UGM 2007-2008 dari partai FLP)<br /><br />Pemilihan umum secara langsung memberikan angin segar bagi mereka yang telah dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu profesi yang diuntungkan adalah kaum selebritis yang wajahnya seringkali menghiasi layar televisi. Tak pelak,, mereka pun berbondong-bondong alih profesi dari yang sebelumnya seorang artis menjadi politisi.<br />Hubungan antara artis dan partai politik menjadi saling menguntungkan satu sama lain. Popularitas sang artis dijadikan sebagai magnet untuk menarik masa agar turut memilih partai yang dianaungi artis tersebut. Sebagai ganjarannya, artis diberikan kesempatan untuk tampil menjadi wakil rakyat maupun calon kepala daerah. Simbiosis mutualisme jenis baru yang mulai jamak berlaku dalam kancah politik di negeri ini.<br />Secara kelembagaan, fungsi partai politik adalah menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Selain itu turut berfungsi sebagai pengkaderan anggota dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Partai politik juga mempunyai kedudukan yang sangat besar sebagai satu-satunya kendaraan untuk melanggengkan jalan menuju singgasana anggota dewan dan kepala daerah. Sedangkan langkah lain melalui pencalonan individu belum bisa dilaksanakan. <br />Timbul kekhawatiran jika artis yang diusung sebagai tokoh politik hanya dijadikan alat untuk meraup banyak suara. Padahal, mayoritas artis tidak memiliki latar belakang bergelut di bidang politik. Dengan kata lain, masih ada banyak orang yang lebih kompeten daripada mereka. Selama mereka popular dan dikenal oleh masyarakat, kompetensi bukanlah persoalan besar. Inilah yang membuat banyak keraguan tentang kiprah para artis dalam kancah politik. Sedangkan fungsi partai politik sangat berat dan kompleks. Salah besar jika fungsi itu harus dijalankan oleh orang-orang yang hanya sekadar mengandalkan popularitas<br />Selain itu banyak anggapan negatif terhadap selebritis yang terjun ke dunia politik. Mereka dianggap tidak memiliki loyalitas tehadap partainya. Hal ini disebabkan penanaman ideologi bagi artis hanya sebatas di permukaan sehingga mereka seringkali tergoda untuk pindah ke partai lain. Para politisi instan itu juga dianggap telah merusak sistim kaderisasi partai. Dengan popularitasnya, mereka dapat menyingkirkan kader partai yang merintis karir sejak awal.<br />Melihat kondisi demikian, seharusnya partai politik harus lebih selektif dalam memilih kader partai. Jangan silau terhadap popularitas seseorang. Hal yang paling substansial malah dilupakan. Kompetensi dan integritas harus menjadi landasan kuat dalam memutuskan apakah layak atau tidak menjadi wakil rakyat. Bukan berarti artis tidak boleh berkecimpung di dalam partai politik, hanya saja harus ada proses seleksi yang adil dan seimbang bagi seluruh kader partai. Selama artis tersebut dapat memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan, maka dia layak. Sebaliknya, jika artis itu hanya mengandalkan popularitas, partai harus berani untuk menolak.<br />Hubungan artis dan partai politik seharusnya bisa menjadi kekuatan yang menghasilkan energi positif. Popularitas sang artis akan lebih diterima oleh masyarakat. Dengan demikian, artis dapat bertindak sebagai penghubung gap antara partai politik dengan masyarakat yang notabene adalah konstituennya. Faktanya, seringkali masyarakat tidak kenal dengan wakil-wakilnya yang berperan sebagai eksekutif maupun legislatif. Dengan demikian, artis memiliki bargaining position yang lebih dibandingkan lainnya. Namun, jangan sampai artis mengkultuskan selebritas politik demi memenuhi hasrat dengan mengesampingkan kepentingan masyarakat.()Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-35928278365584506752008-03-01T14:05:00.000+07:002008-03-01T14:06:18.050+07:00Ketua Keluarga Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan terpilih!Keluarga Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan telah memiliki pemimpin baru. Pada pemilihan hari rabu (27/2) lalu, terpilih Andryan (PWK 2006) sebagai ketua KMTAP untuk periode 2008-2009. Pemilu tahun ini diikuti oleh dua kandidat lain yaitu Enrica Rinintya (Arsitektur 2005) dan Daniel Alexander (Arsitektur 2006). PWK 2005 ternyata didak mengirimkan kandidatnya. Perolehan suara yang didapat sangat signifikan. Dari sekitar 500 kertas suara yang dicetak, Andryan memperoleh suara 205 suara. Sedangkan dua kandidat yang lain masing-masing mendapat 65 dan 85. jumlah ini merupakan jumlah tertinggi dibandingkan pemilu sebelumnya. Pada beberapa kali pemilu sebelum ini, suara pemenang paling banyak tidak mencapai 150 suara. Adanya perolehan suara yang sangat besar ini menunjukan besarnya partisipasi keluarga besar Jutap dalam mennyambut perhelatan demokrasi di kampus. Hal ini juga menunjukan adanya harapan yang besar bagi kandidat terpilih untuk dapat membawa perbaikan dan kemajuan. +<br /><br /><br />Terpilihnya Andryan mengulang sejarah dua tahun lalu, ketika Arif Budiman menduduki posisi tersebut. Dua tahun lalu, seyogyanya adalah kesempatan angkatan 2005 untuk memimpin. Akan tetapi, public lebih menginginkan Arif Budiman untuk memimpin organisasi mahasiswa tersebut. Tahun ini pun terjadi hal yang serupa. Hanya saja Andry berasal dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Dengan demikian Andry adalah ketua KMTAP pertama dari perencanaan wilayah dan kota.<br /><br />Kami ucapkan selamat kepada Pemimpin terpilih. Jangan lupa akan kepercayaan yang diamanatkan kepadamu. <br /><br />“Sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai kalian sebagaimana kalian mencintainya. Seburuk-buruk pemimnpin adalah yang membenci kalian sebagaimana kalian membencinya.” (al hadits)Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-77295829284344330942008-03-01T14:01:00.000+07:002008-03-01T14:02:41.324+07:00Ketua DPM UGM!Congratulations!<br /><br />Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada telah memilih pimpinannya. Orang yang mendapat amanah untuk memimpin lembaga legislative mahasiswa tertinggi di kampus rakyat ini adalah Prima Agung Saputra, mahasiswa fakultas hukum angkatan 2005. Pima adalah DPM dengan nomor urut satu dari Future Leaders Party.<br />Pada pemilihan hari Jumat (29/2) kemarin, selain Prima, yang dijagokan adalah Saiful, mahasiswa fakultas Ilmu Budaya dari Partai Bunderan. <br /><br />Kami, keluarga besar Future Leaders Party mengucapkan selamat kepada Prima, salah satu kader terbaik Future Leaders Party. <br /><br />Tidak ada kalah menang dalam demokrasi. Mari kita sama-sama berjuang demi masa depan yang lebih baik<br /><br />a.n. Presiden Future Leaders Party<br /><br />Fahdi Faaz<br />Sekretaris JendralBukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-24438159170997509032008-03-01T13:43:00.000+07:002008-03-01T14:00:52.118+07:00Congratulations!Congratulations!<br />Keluarga Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan telah memiliki pemimpin baru. Pada pemilihan hari rabu (27/2) lalu, terpilih Andryan (PWK 2006) sebagai ketua KMTAP untuk periode 2008-2009. Pemilu tahun ini diikuti oleh dua kandidat lain yaitu Enrica Rinintya (Arsitektur 2005) dan Daniel Alexander (Arsitektur 2006). PWK 2005 ternyata didak mengirimkan kandidatnya. Perolehan suara yang didapat sangat signifikan. Dari sekitar 500 kertas suara yang dicetak, Andryan memperoleh suara 205 suara. Sedangkan dua kandidat yang lain masing-masing mendapat 65 dan 85. jumlah ini merupakan jumlah tertinggi dibandingkan pemilu sebelumnya. Pada beberapa kali pemilu sebelum ini, suara pemenang paling banyak tidak mencapai 150 suara. Adanya perolehan suara yang sangat besar ini menunjukan besarnya partisipasi keluarga besar Jutap dalam mennyambut perhelatan demokrasi di kampus. Hal ini juga menunjukan adanya harapan yang besar bagi kandidat terpilih untuk dapat membawa perbaikan dan kemajuan. +<br /><br /><br />Terpilihnya Andryan mengulang sejarah dua tahun lalu, ketika Arif Budiman menduduki posisi tersebut. Dua tahun lalu, seyogyanya adalah kesempatan angkatan 2005 untuk memimpin. Akan tetapi, public lebih menginginkan Arif Budiman untuk memimpin organisasi mahasiswa tersebut. Tahun ini pun terjadi hal yang serupa. Hanya saja Andry berasal dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Dengan demikian Andry adalah ketua KMTAP pertama dari perencanaan wilayah dan kota.<br /><br />Kami, keluarga besar Future Leaders Party mengucapkan selamat kepada Pemimpin terpilih. Jangan lupa akan kepercayaan yang diamanatkan kepadamu. <br /><br />“Sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai kalian sebagaimana kalian mencintainya. Seburuk-buruk pemimnpin adalah yang membenci kalian sebagaimana kalian membencinya.” (al hadits)Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-61454518668275911552008-01-28T17:49:00.000+07:002008-01-28T18:08:27.656+07:00pekan kelabu<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: Verdana;">Dalam satu minggu ini, kabut kelam menyelimuti bumi. Tiga orang yang memiliki hubungan batin dengan kami, keluarga besar Future Leaders Party dipanggil menghadap sang Khalik. Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 200%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-family: Verdana;">Ummi Kastian Indriawati</span></b><span style="font-family: Verdana;">, istri Ketua MPR RI Dr Hidayat Nur Wahid<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -36pt; line-height: 200%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-family: Verdana;">kakak dari M Sholihin Fikri</span></b><span style="font-family: Verdana;">, salah satu kader terbaik Future Leaders Party<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 0cm; line-height: 200%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Verdana;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span style="font-family: Verdana;">H.M. Soeharto</span></b><span style="font-family: Verdana;">, presiden ke-2 Republik <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 200%;"><span style="font-family: Verdana;">Semoga amal bhakti yang telah dilakukan bernilai ibadah. Semoga arwahnya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah subhanahu wata’ala<o:p></o:p></span></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-73798334172787620362007-12-10T00:33:00.001+07:002007-12-10T00:33:56.377+07:00Ucapan Belasungkawa<p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Ucapan Belasungkawa</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Kami segenap Pengurus Future Leaders Party (FLP) mengucapkan turut beduka cita atas meninggalnya Guru, Teladan dan Inspirasi kami “Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo” (Sejarawan UGM) pada Jumat (07/12/2007) pukul 01.00.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Semoga semua amal bakti yang beliau curahkan untuk Indonesia menjadi amal Ibadah yang terus mengalirkan pahala. Semoga pula arwah beliau diterima ditempat sebaik-baiknya di sisi Tuhan Pencipta Alam Semesta. Amin. </span> </p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-61291330619899997892007-12-10T00:14:00.000+07:002007-12-10T00:31:42.360+07:00Ucapan Terimakasih<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wlzCQ-YzI/AAAAAAAAAGE/cHdKF0LW1DU/s1600-h/ini+yang+bener2+jadi+n+beres....%21%21%21.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wlzCQ-YzI/AAAAAAAAAGE/cHdKF0LW1DU/s200/ini+yang+bener2+jadi+n+beres....%21%21%21.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142026433261888306" border="0" /></a> <p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Ucapan Terimakasih</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :</span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Presiden SBY atas Demokratisasi dan teladan dalam menghadapi kondisi bangsa. Ingat pak, kami akan terus mengingatkan agar Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Sri Sultan HB X, atas kesediaanya menjadi tuan rumah bagi kami.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Prof. Sudjarwadi atas izin dan kerja kerasnya pada kami. Kami akan terus bersama bila bapak tetap berpihak pada rakyat, bila tidak? Sebagai anak yang baik kami akan ingatkan.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Rekan2 mahasiswa UGM dan di Seluruh Indonesia yang terus menantikan Indonesia bermartabat.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Teman2 UKM di Gelanggang Mahasiswa, Marching Band (pertunjukkannya keren banget lho…), Pramuka dan Menwa (Kami belajar disiplin dari teman2 semua,..hormat grak!!), Unit Fotografi (jadi ingat kebesaranTuhan ketika melihat hasil jepertan kawan2), Paduan Suara Mahasiswa Gadjah Mada (the best choir I ever Had), Komunitas Capoeira (Boulevard tidak lengkap tanpa kalian), Tae Kwon Do Dojang UGM (Sabeum…kami akan kembali ke Dojang segera..he..he..), rekan2 PORMAGAMA (junjung tinggi sportivitas), UPI dan GC (kalian adalah inspirasi bagi kami).</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">SKK Kampus atas pengawalan bapak2 dari musuh2 demokrasi.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Para pemenang PIMNAS UGM, dan individu2 yang telah mengahrumkan nama UGM dikancah nasional maupun internasional. Kami ingin mengukir prestasi seperti kalian. </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Pelanggan warung tenda Jakal yang telah sudi mendengarkan suara sumbang kami menyanyikan Hymne Gadjah Mada ketika berkampanye malam2.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Mas Yudi, pengamen Jakal yang mengajarkan kami untuk menghargai sesame. Oke, bro tetap semangat!!.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Para orang BESAR yang telah bersedia untuk menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan FLP. Mas Yanuar Agung (Mahasiswa MAP dan Alumni PPSDMS), Mas Henry Saragih (Mantan Aktivis Mahasiswa dan Dosen F. Biologi UGM), Uda Oche Madril (Peneliti PUKAT UGM), Mas Eko Prasetyo (PUSHAM UII/ Penulis Buku seri “Orang Miskin Dilarang”), mba drg. Lia (Dosen UMY dan alumni Pramuka UGM).</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Peserta diskusi dan Anda yang sedang membaca blog kami. FLP ada karena kalian ada.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Dan para pihak yang telah mengkritik, menghina, mencaci, menghujat kami…. Yakinlah kami tetap berterimakasih dari hati terdalam dan Pasti kami akan memperjuangkan hak teman2 sebagai mahasiswa dan rakyat Indonesia.</span></p> </li></ul>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-86748454233351171952007-12-10T00:04:00.000+07:002007-12-10T00:13:08.655+07:00Aksi antikorupsi<b>Aksi antikorupsi</b> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Future Leaders Party (FLP) sekali lagi meneguhkan komitmennya untuk terus berjuang di barisan terdepan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. Bertepatan dengan Hari Antikorupsi se-Dunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember, FLP bersama Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) dan BEM KM UGM melakukan kampanye simpatik di perempatan Jalan Abu Bakar Ali Yogyakarta. Kampanye diikuti sekitar 20 orang dan dimulai pada jam 10. Dalam kampanyenya tersebut FLP, Pukat, dan BEM KM UGM membagikan sekitar seribu komik, stiker, dan pin antikorupsi kepada para pengguna jalan Abu Bakar Ali; serta mengajak masyarakat Yogyakarta untuk memerangi korupsi dalam bentuk apapun.</p><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wgvCQ-YwI/AAAAAAAAAFs/wUMom4SvCNk/s1600-h/100_3746.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wgvCQ-YwI/AAAAAAAAAFs/wUMom4SvCNk/s200/100_3746.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142020866984272642" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">bersatu padu tolak korupsi</span><br /></div><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify">“Korupsi bisa kita berantas dari diri sendiri dengan mengatakan hal yang jujur,” ujar Agus Rahmanto Presiden FLP. Kampanye tersebut berlangsung tertib dan mendapat antusiasme yang menggembirakan dari masyarakat Yogya. Tidak sampai dua jam semua barang terbagi habis. Kampanye ditutup dengan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Oce Madril, peneliti dari Pukat. (FLP News)<br /></p> <div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1whliQ-YxI/AAAAAAAAAF0/QioDP9DjCNQ/s1600-h/100_3783.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1whliQ-YxI/AAAAAAAAAF0/QioDP9DjCNQ/s200/100_3783.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142021803287143186" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">tampak calon presiden Mahasiswa dari FLP sedang memgang spanduk</span><br /></div>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-32298832793951396832007-12-09T23:55:00.000+07:002007-12-10T00:02:23.386+07:00Kampanye Sunday Morning<p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Kampanye Sunday Morning</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kampanye bersama yang digagas KPRM membuat suasana Sunday Morning (9/12/07) makin meriah. Tim FLP dan MURI Center pun tidak ketinggalan memeriahkan Sunday morning. Dengan konsisten, Tim ini menyanyikan Hymne Gadjah Mada dari warung ke warung. Ternyata banyak juga mahasiswa Gadjah Mada yang bisa mengikuti Hymne ini. “Hymne Gadjah Mada hanya dinyanyikan sebanyak 3 kali, penerimaan mahasiswa baru, KKN dan Wisuda. Kami berniat untuk mempopulerkan Hymne ini. Hymne ini penuh dengan nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan” ungkap Agus (Ketua Umum FLP).</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wekiQ-YuI/AAAAAAAAAFc/QltSEy3J8Y8/s1600-h/100_3655.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wekiQ-YuI/AAAAAAAAAFc/QltSEy3J8Y8/s200/100_3655.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142018487572390626" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">hymne Gadjah Mada tetap menjadi andalan</span><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> Dikampanye ini, FLP dan MURI Center juga membagi-bagikan stiker dan bulletin informatif yang berisi tentang informasi siapa FLP, Calon Presiden dan DPMnya. “Kami tidak ingin mahasiswa Gadjah Mada memilih kucing dalam karung, kami ingin kawan2 mengenal kami lalu memilih dengan sadar dan sesuai hari nurani” ujar Faaz (Sekjend FLP). (FLP News)</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wfACQ-YvI/AAAAAAAAAFk/Pzzg7UqNSXg/s1600-h/100_3648.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wfACQ-YvI/AAAAAAAAAFk/Pzzg7UqNSXg/s200/100_3648.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142018960018793202" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">disimak. hymne gadjah mada yang dibawakan oleh FLP disimak oleh 2 mahasiswa UGM</span><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-1990998122082193802007-12-09T23:51:00.000+07:002007-12-10T00:14:00.118+07:00Kampanye Seni dan Budaya (2)<p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Kampanye Seni dan Budaya (2)</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Malam cerah, Sabtu (8/12/2007) menjadi saksi atas khidmatnya semangat juang anak2 FLP. Kembali tim FLP dan MURI Center bergerilya di sepanjang tenda makan jalan Kaliurang. Hymne Gadjah Mada dan puitisasi “Idealisme Kami” menggema selama kurang lebih 2 jam, menambah syahdu suasana makan malam pengunjung tenda makan sepanjang jalan Kaliurang.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> Kali ini, tim FLP dan MURI Center telah siap dan harmonis dengan lagu dan puisi yang dibawakan. Fikri (sang </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>conductor</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">) memimpin hymne bak seorang conductor terkenal. Tempo hymne Gadjah Mada yang agak lambat, dapat dinyanyikan dalam tempo yang teratur di tangan Fikri. “Menyanyi itu harus dari hati , begitu juga dalam membaca puisi. Tidak hanya asal bunyi” ucap fikri pada FLP News.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> Ditengah kampanye seni budaya yang dilakukan, tim FLP dan MURI Center sempat bentrok dengan seorang pengamen. Alhamdulillah, kesalahpahaman antara pengamen dengan tim FLP bisa diselesaikan dengan baik oleh Reza. “saya salut dengan reza, dia benar2 </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>leader </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">sejati. Dalam menyelesaikan konflik dengan pengamen tersebut, reza tidak segan untuk memeluk, menjelaskan dan meminta maaf. Suasana panas pun cair seketika…</span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Two Thumbs for</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> Reza Ikhwan</span><span style="font-family:Wingdings;"></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">” ujar Prima (Calon Anggota DPM dari FLP).</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> Kampanye seni budaya ini juga di apresiasi oleh kawan-kawan dari Pergerakan Indonesia (PI) Wilayah Jogjakarta yang kebetulan sedang makan malam bersama di salah satu tenda makan. Kawan2 PI ini meminta agar tim FLP dan MURI Center bersedia untuk mengadakan kampanye dialogis. Dengan kritis, salah seorang kawan dari PI tersebut menanyakan kasus Pagilaran (Batang) dan cara untuk mewujudkan perlawanan terhadap liberalisasi pendidikan.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> M. Reza Ikhwan , Capresma UGM no. 3 yang di usung oleh FLP, mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan teratur dan jelas. “ kasus Pagilaran adalah kasus lama yang melibatkan perusahaan perkebunan UGM (hebat euiy…redaksi yakin hanya sedikit mahasiswa Gadjah Mada yang tahu kasus ini..tapi Reza tahu lho</span><span style="font-family:Wingdings;"></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">), kasus ini bila terbukti benar merugikan masyarakat miskin di Batang, maka tentu akan kami agendakan untuk diperjuangkan besama. Yang jelas saat ini, kita membutuhkan objektivasi. Penelitian kritis dan pengungkapan sejarah kasus ini, harus sesegera mungkin diungkan di publik., UGM adalah kampus rakyat, bukan kampus yang merugikan rakyat.” Ujar Reza menjawab pertanyaan pertama.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;">“<span style="font-family:Arial,sans-serif;">mengenai cara untuk melawan liberalisasi pendidikan, maka terdapat langkah2 khusus yang dapat dilakukan bersama. Pertama, lakukan edukasi untuk menyadarkan, kedua, siapkan sarana dan prasarana. Baik tujuan pragmatis maupun jangka panjang. Dan ketiga, jika dua hal diatas telah dilakukan, maka ciptakanlah momentum agar Aksi Massa bisa dilakukan. Untuk mewujudkan ini, kita butuh gerak bersama antar elemen bangsa, bukan hanya BEM dan bukan hanya LSM tapi Gerakan BERSAMA” papar Reza dengan tegas. (FLP News)</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-62059104942333440142007-12-09T23:41:00.000+07:002007-12-09T23:51:21.351+07:00Debat Partai Mahasiswa<p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Debat Partai Mahasiswa</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Jumat (7/12/2007), Boulevard UGM kembali ramai dengan adanya Debat Partai Mahasiswa. Dari 10 partai yang mengikuti Pemira hanya 6 partai saja yang hadir dalam debat ini, yaitu 1. Future Leaders Party (FLP), 2. Partai Bunderan, 3. Partai Cinta GAMA, 4. Partai Warna Kampus, 5. Partai ETOS dan Partai Agro Saintika.</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wbUiQ-YrI/AAAAAAAAAFE/INNcuc8BEkU/s1600-h/100_3563.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wbUiQ-YrI/AAAAAAAAAFE/INNcuc8BEkU/s200/100_3563.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142014914159600306" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">para perwakilan partai dalam debat partai mahasiswa</span><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Dalam debat ini partai FLP menyampaikan langkah nyata dan edukatifnya selama menjalankan proses kampanye Pemira. “Kami membuat Blog yang informatif tentang siapa kami, kami berdiskusi dari fakultas ke fakultas dengan tema2 kebangsaan, kami membuat 3 edisi bulletin yang edukatif dan mencerahkan, kami mengadakan bakti sosial pemeriksaaan kesehatan dan gigi, kami membuat spanduk, membagikan stiker yang berisi pesan2 moral dan menempelkan poster2 yang mencerdaskan. Kami ingin dikenal sebagai partai cerdas dan edukatif dimata mahasiswa Gadjah Mada. Partai mahasiswa yang beda dari yang lain” papar Agus Rahmanto (Ketua Umum FLP).</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wcJyQ-YsI/AAAAAAAAAFM/BEk1oTC3DUE/s1600-h/100_3571.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wcJyQ-YsI/AAAAAAAAAFM/BEk1oTC3DUE/s200/100_3571.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142015828987634370" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">kompak. Indonesia yang lebih baik dan bermartabat</span><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Wow, salut untuk langkah2 “aneh” FLP. Semoga FLP tidak hanya hadir di UGM saat Pemira saja tetapi dapat membersamai dalam langkah2 nyata lainnya. Kontribusi kita? Tampaknya pantas kita percayakan suara pada partai muda yang belum genap berumur satu bulan ini (berdiri 15 November 2007). (FLP News)</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wc1SQ-YtI/AAAAAAAAAFU/SokluDt-OWg/s1600-h/100_3619.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wc1SQ-YtI/AAAAAAAAAFU/SokluDt-OWg/s200/100_3619.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142016576311943890" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">suasana UGM menjelang magrib</span><br /></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"></span></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-52478505766714619012007-12-09T23:37:00.000+07:002007-12-09T23:38:20.482+07:00Kampanye “Dokter Peduli Rakyat”<p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Kampanye “Dokter Peduli Rakyat”</b></span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Diskusi tematik yang diadakan di Fakultas Kedokteran ini menghadirkan drg. Lia (Dosen FKG UMY) dan Adkhilni M Sidqi (koordinator Pemenangan Pemira FLP) sebagai pembicara. Diskusi ini secara dalam membahas mengenai peran dokter, mahasiswa kedokteran dan universitas dalam mewujudkan Indonesia sehat.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Mba Lia memaparkan pengalaman beliau selama menjadi mahasiswa, pendapat beliau tentang kebijakan kesehatan di Indonesia dan pola pendidikan kedokteran di Indonesia yang menyebabkan seakan-akan ada penjajahan model baru yang dilakukan oleh industry kesehatan terhadap kesehatan rakyat Indonesia.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Adkhilni mencoba untuk mengupas sisi aktivitas mahasiswa kedokteran yang seolah makin tercerabut dari kehidupan bermasyarakat. “dokter di UGM tidak lagi dikenakan beban KKN, mahasiswa kedokteran juga tampak “special” dengan tugas dan kegiatan belajarnya yang seabrek. Kadang ada rasa nahawa mereka lebih istimewa dibanding dengan mahasiswa dari kampus timur (ilmu2 sosial), padahal seharusnya yang namanya mahasiswa adalah orang2 yang wajib peduli dengan keadaan social politik bangsanya. Hariman Siregar (aktivis 66) contohnya. Beliau tetap bisa konsisten dengan perjuangan mewujudkan Indonesia yang lebih baik”. </span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Diskusi sangat seru ini, “terpaksa” terpotong oleh jumatan. Tak terasa waktu 2,5 jam telah berlalu. Diskusi bermutu, bertema sederhana dan menarik ini pun telah usai. Bagi rekan2 mahasiswa yang berminat untuk mandapat rekaman diskusi2 FLP diharapkan segera menghubungi kami di Hotline partai. (FLP News)</span></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-18097781475332862472007-12-09T23:25:00.000+07:002007-12-09T23:36:52.452+07:00Debat presiden (Reza Memukau UGM)<p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><b>Debat presiden (Reza Memukau UGM)</b></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Cuaca yang mendung dan hujan deras tidak menyurutkan para calon Presiden Mahasiswa (Presma) dan para penonton untuk meneruskan debat calon presiden. Kamis (6/12) di Boulevard UGM, para calon Presiden Mahasiswa (1) Ahmad Mubarok, Partai Warna Kampus, (2) Eko Winarno, Partai Cinta Gama; (3) Reza Ikhwan, Future Leaders Party; (4) Asih Minanti, independen; (5) Budiyanto, Partai Bunderan; (6) Junedi, independen. Bertindak sebagai moderator Danang Kurniadi Menteri Koordinator Eksternal Kampus BEM KM UGM. Panelis terdiri dari Agung Budiono (Presiden BEM KM UGM), Suherman (mantan aktivis mahasiswa). Acara dimulai pukul 16 dan berakhir puul 17.45.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">“Mari kita kembalikan debat pada arti sebenarnya,” sahut Danang sambil membuka debat calon Presma. “Bukan presentasi atau seminar yang akan disaksikan sore hari ini, tetapi<br />debat!”</p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wXxCQ-YoI/AAAAAAAAAEs/76GfJn-ZG5Y/s1600-h/100_3521.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wXxCQ-YoI/AAAAAAAAAEs/76GfJn-ZG5Y/s200/100_3521.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142011005739360898" border="0" /></a></p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">Batik Merah : Reza bersemangat memaparkan visi-misinya untuk UGM yang lebih baik dan bermartabat</span><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Calon Presma satu demi satu menjual ide untuk perbaikan kampus UGM tercinta. Reza Ikhwan, calon Presma dari FLP secara konsisten terus melayangkan ide kristis dan pedasnya terhadap pengelolaan BEM KM UGM dewasa ini. “Kita membutuhkan profesionalitas di BEM KM,” ujarnya tandas disambut tepuk tangan hadirin.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Walaupun sempat terganggu oleh hujan deras, tapi debat tetap dilanjutkan. Para calon acap kali saling serang menyerang satu sama lain. Juned menyerang Reza dengan mengatakan FLP adalah sempalan dari Bunderan. Reza menjawab, “coba tunjukan satu nama yang terindikasikan sebagai bagian dari partai yang Anda maksudkan,” tanggap Reza sambil mengacungkan bulletin NakulaLima terbitan FLP. “Apa mas Juned bisa membaca?!” lanjut Reza yang disambil dengan tepukan tangan dari hadirin.</p><br /><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wZZSQ-YqI/AAAAAAAAAE8/_Ot1e5EWuu4/s1600-h/100_3542.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wZZSQ-YqI/AAAAAAAAAE8/_Ot1e5EWuu4/s200/100_3542.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142012796740723362" border="0" /></a></p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">akrab. saling bersalaman!</span><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify">Debat ditutup dengan akhir yang bergembira. Para calon Presma bersalaman dan berpelukan sebagai tanda dari persatuan gerakan mahasiswa di Universitas Gadjah Mada. (FLP News)</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-89720261885752878612007-12-09T23:10:00.000+07:002007-12-09T23:23:28.160+07:00Pembuatan Spanduk FLP (Kerjasama - Kerja Cerdas)<span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Pembuatan Spanduk FLP</b></span> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Dengan riang gembira tim sukses FLP dan MURI center bersama-sama membuat spanduk kampanye sebagai wujud konsistensi dalam mengenalkan identitas FLP dan MURI kepada masyarakat kampus tercinta. Pembuatan spanduk yang dilakukan oleh FLP dan MURI Center sangat sederhana, ketika dikonfirmasi mengenai kesederhanaan ini Adkhilni (Koordinator Pemenangan Pemilu FLP) menjawab “sebenarnya spanduk ini adalah spanduk perjuangan, spanduk yang tidak sekedar hadir sebagai alat peraga kampanye, tetapi spanduk yang menggambarkan jiwa sederhana, daya juang dan konsistensi kami demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat”.</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wUKSQ-YkI/AAAAAAAAAEM/mVemJqwxRJM/s1600-h/100_3253.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wUKSQ-YkI/AAAAAAAAAEM/mVemJqwxRJM/s200/100_3253.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142007041484546626" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Empat buah spanduk yang dibuat FLP berisi kata-kata “Tusuk M. Reza Ikhwan, no. 3, Mau?”, “FLP”, “Tusuk FLP” dan “It’s The Time Reza!!”. Penggunaan kata tusuk menurut Faaz (Sekjend FLP) dapat dimaknai sebagai wujud keseriusan mahasiswa ketika memilih “tusuk berbeda dengan coblos, orang yang menusuk adalah orang yang sadar dan memiliki niat untuk melakukan suatu hal, sedangkan coblos tidak dapat dimaknai demikian</span><span style="font-family:Wingdings;"></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">( asal aja nih??)”. (FLP News)</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Foto-Foto :</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVHCQ-YlI/AAAAAAAAAEU/isHrRv7b5eE/s1600-h/100_3246.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVHCQ-YlI/AAAAAAAAAEU/isHrRv7b5eE/s200/100_3246.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142008085161599570" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">ki-ka : Reza (Capres FLP), aad (Ketua Pemenangan Pemira), Jalu (calon anggota DPM FLP) dan Agus R (Ketua Umum)</span></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVviQ-YnI/AAAAAAAAAEk/BiH7LTuNXXY/s1600-h/100_3251.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVviQ-YnI/AAAAAAAAAEk/BiH7LTuNXXY/s200/100_3251.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142008780946301554" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">spanduk It's the time Reza!!</span></p><br /><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVTyQ-YmI/AAAAAAAAAEc/oHclaVnF5Fs/s1600-h/100_3250.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wVTyQ-YmI/AAAAAAAAAEc/oHclaVnF5Fs/s200/100_3250.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142008304204931682" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-size:78%;">Tusuk = Sadar. ki-ka : aad, Fikri dan Reza</span><br /></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-66605816215294713982007-12-09T23:02:00.000+07:002007-12-09T23:09:48.398+07:00Kampanye “Liberalisasi Pendidikan, Peniadaan SPMA 0 di UGM”<span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Kampanye “Liberalisasi Pendidikan, Peniadaan SPMA 0”</b></span> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Sore (6/12/2007) itu Plaza lt II FISIPOL menjadi ramai dengan adanya kegiatan diskusi yang digelar oleh Future Leaders Party (FLP), partai ini mengundang Eko Prasetyo (PUSHAM UII/penulis buku seri “orang miskin dilarang”) dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no. 3) sebagai pembicara. Diskusi yang digelar untuk umum ini berhasil </span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><i>menyedot </i></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;">sekitar 50 mahasiswa UGM.</span></p> <div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wSKyQ-YiI/AAAAAAAAAD8/3KtlzpaZWPg/s1600-h/100_3418.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wSKyQ-YiI/AAAAAAAAAD8/3KtlzpaZWPg/s200/100_3418.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142004851051225634" border="0" /></a> <span style="font-size:78%;">Ki-Ka : M. Reza Ikhwan (Capresma no.3), Adkhilni dan Eko Prasetyo (Penulis Buku)</span><br /></div><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">M. Reza Ikhwan dalam pembahasannya mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya </span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><i>aware</i></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> dengan kondisi kampus. Jangan sampai terlena, terus waspada. Belajar dari kasus </span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><i>student association</i></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> di Australia, kepedulian dan perjuangan bersama menjadi penting. Ada kekuatan eksternal yang ingin melemahkan sikap kritis dan koreksi mahasiswa. Perjuangan untuk ini harus diwujudkan dalam aksi massa. Menghadapi kebijakan peniadaan SPMA 0, mari kita bangun perjuangan bersama. Dalam buku “Aksi Massa” disampaikan bahwa perjuangan “Revolusioner” haruslah mencakup tiga hal, yaitu, penyadaran massa, penyiapan sarana prasarana dan penciptaan momentum.</span></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Lain halnya dengan Eko, lewat retorika kritis, simpel dan mudah dicerna Eko mengatakan bahwa Mahasiswa harus peduli dengan segala kondisi sosial politik kebangsaan Indonesia. Beliau juga mengkritisi pola pendidikan di Indonesia yang membunuh kreativitas siswa. “…murid jarang diajarkan bertanya, hanya menjawab. Pendidikan juga tidak membebaskan….”.</span></p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wSwyQ-YjI/AAAAAAAAAEE/tZIjGO2Tsfo/s1600-h/100_3416.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wSwyQ-YjI/AAAAAAAAAEE/tZIjGO2Tsfo/s200/100_3416.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142005503886254642" border="0" /></a></p><div style="text-align: center;"> </div><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><span style="font-size:78%;">suasana diskusi yang seru. Eko mampu menyihir peserta untuk malu menjadi mahasiswa yang tidak peduli</span><br /></span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Di sesi terakhir, Adkhilni. M. Sidqi sebagai moderator menegaskan bahwa kampanye edukatif adalah komitmen yang dijalankan oleh FLP, “walau hanya dihadiri segelintir mahasiswa, kami yakin ada efek yang berkelanjutan” ujarnya(FLP News)</span></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-30276542143176638322007-12-09T22:44:00.000+07:002007-12-09T23:02:11.379+07:00Kampanye “Psikologi Korupsi”<span style="font-family:Arial, sans-serif;"><b>Kampanye “Psikologi Korupsi”</b></span> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Berbekal semangat anti korupsi, tim FLP dan MURI Center mendatangi Fakultas Psikologi. Isu yang akan didiskusikan bersama dengan kawan2 psikologi adalah “Psikologi Korupsi”. Tim FLP dan MURI Center mengundang Oche Madril (peneliti PUKAT) dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no. 3) sebagai pembicara. Namun, saat dihubungi oleh tim FLP untuk konfirmasi akhir, Oche berhalangan karena harus menjalankan tugasnya sebagai peneliti PUKAT. Maka didaulatlah M. Novvaliant (mantan ketua Keluarga Muslim Psikologi) untuk menjadi pembicara.</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wPViQ-YfI/AAAAAAAAADk/b2XOS0B1070/s1600-h/100_3310.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wPViQ-YfI/AAAAAAAAADk/b2XOS0B1070/s200/100_3310.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142001737199935986" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><span style="font-size:78%;">Ki-ka : M. Novvaliant, M. Reza Ikhwan dan Agus R</span><br /></span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Diskusi tematik yang seru ini, diawali dengan pemaparan M. Reza Ikhwan. Beliau menegaskan pentingnya faktor </span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><i>physical environment</i></span><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> dalam membentuk karakter seseorang. “…seseorang bisa korupsi karena lingkungan yang mendukung. Bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang berkarakter toleran, mudah lupa dan memaafkan. Seseorang yang korupsi (walaupun telah divonis penjara) lalu naik haji dan mendirikan masjid akan dianggap sebagai tokoh masyarakat yang baik. Kasus korupsinya seolah sirna karena yang bersangkutan telah menunaikan rukun islam yang kelima” ujarnya. Beliau juga mengatakan</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Analisis psikologi dipaparkan M. Novalliant dalam menjawab pertanyaan mengapa seseorang korupsi. Menurut analisisnya, “seseorang korupsi karena adanya tekanan yang membuatnya menjadi tegang dan tertantang. Semakin tinggi tegangannya, semakin menantang dan menggairahkan dalam melakukan korupsi. Contoh kecil adalah ketika mahasiswa mendapat tugas kuliah, biasanya dilaksanakan menjelang hari terakhir pengumpulan. Mirip dengan korupsi, semakin menantang korupsi yang dilakukan semakin ter”ekstase” seseorang dalam melakukan korupsi”.</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wQUCQ-YgI/AAAAAAAAADs/-OkuH5Xb0Vw/s1600-h/100_3325.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wQUCQ-YgI/AAAAAAAAADs/-OkuH5Xb0Vw/s200/100_3325.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142002810941760002" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"><span style="font-size:78%;">Suasana diskusi yang berlangsung dengan menarik</span><br /></span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;"> Diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam ini diakhiri dengan foto bersama antara peserta diskusi, panitia, pembicara dan FLP. Diskusi edukatif ini sebaiknya terus menerus dilakukan sebagai upaya sharing informasi antar mahasiswa. Apakah anda mau bergabung dengan diskusi FLP? (FLP News)</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="font-family:Arial, sans-serif;">Foto-foto :</span></p><p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wRGiQ-YhI/AAAAAAAAAD0/-D8VdXAZ1rY/s1600-h/100_3326.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1wRGiQ-YhI/AAAAAAAAAD0/-D8VdXAZ1rY/s200/100_3326.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5142003678525153810" border="0" /></a></p><div style="text-align: center;"> <span style="font-size:78%;">it's the time Reza, Kawan2 d F. Psikologi berfoto bersama setelah berdiskusi</span><br /></div>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-55249017231265408922007-12-04T13:27:00.000+07:002007-12-04T13:53:15.611+07:00Kampanye "Membangun Gerakan Berbasis Riset"<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style=";font-family:";" >Kampanye “Membangun Gerakan Berbasis Riset”<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>UGM yang sekarang berada di peringkat 360 dunia, sedang berbenah diri menuju “Research University”. Konsep universitas yang mengedepankan sikap ilmiah dan penelitian dalam proses pembelajarannya. Sayangnya, gejala yang timbul dari pembenahan ini adalah makin apatisnya mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Pembicara pada diskusi ini adalah Henry Saragih (Mantan Aktivis Mahasiswa, Dosen F. Biologi UGM) dan M. Reza Ikhwan (Capres no.3 dari FLP).</span></p> <div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T2MCQ-YcI/AAAAAAAAADM/5mO8R4DO8ik/s1600-R/100_3272.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 163px; height: 122px;" src="http://bp0.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T2MCQ-YcI/AAAAAAAAADM/zkbmlkcR0X4/s200/100_3272.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140003761363509698" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">foto ki-ka : Henry Saragih, Adkhilni dan M. Reza Ikhwan</span><br /></div><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" >Visi “Research University”, nampaknya diimplementasikan dengan cara yang parsial dan tidak berbasis pada kebutuhan rakyat. Indikatornya adalah minimnya penyerapan hasil penelitian di Indonesia oleh dunia industri. M. Reza Ikhwan (Capresma no.3) memaparkan bahwa sebenarnya gerakan mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda dengan gerakan massa yang lain, yang paling membedakan adalah budaya ilmiahnya. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa bisa dijadikan bahan advokasi untuk membela rakyat. Mahasiswa UGM pernah melakukan penelitian sejenis ini ditahun 1992-1993. Masih menurut Reza, pola pendidikan tinggi saat ini tampaknya telah menyimpang dari tujuan semula pendidikan bangsa. Makna belajar di perguruan tinggi pun telah bergeser yang dulunya belajar untuk mengerti dan paham sekarang menjadikan mahasiswa siap pakai, ahli dan menurut pada kemauan pasar.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T3aiQ-YdI/AAAAAAAAADU/31O-I9V6Yeo/s1600-R/100_3270.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T3aiQ-YdI/AAAAAAAAADU/FvO_mkDFvAo/s200/100_3270.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140005109983240658" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">Suasana Diskusi: seru dan menarik....</span><br /><span style=";font-family:";" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Henry Saragih, menekankan pentingnya sikap peneliti yang multidisipliner. Tidak sekedar parsial menguasai satu bidang tertentu, tetapi juga paham pentingnya pengetahuan social, ekonomi, politik. Lagipula, kurang tepat bila UGM hanya fokus pada pembentukan karakter peneliti di jiwa mahasiswa. Jika UGM hanya mendidik mahasiswanya untuk menjadi peneliti murni, maka agak sulit menyalurkan lulusan UGM di dunia kerja. “lapangan kerja untuk peneliti murni <i style="">paling</i> hanya ada di Kampus dan LIPI”ujarnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";" ><span style=""> </span>Diskusi menarik ini berakhir pukul 15.00, walau masih menyisakan banyak pertanyaan dibenak peserta diskusi. InsyaAlloh hasil rekaman diskusi akan kami upload sesegera mungkin. Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk meminta softcopy rekaman diskusi ini bisa menghubungi kami di HOTLINE FLP : 0819-0402-9946 (FLP New<span style="font-weight: bold;">s)</span></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Foto-Foto</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T41yQ-YeI/AAAAAAAAADc/EJ_pRrW7bTM/s1600-h/100_3286.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1T41yQ-YeI/AAAAAAAAADc/EJ_pRrW7bTM/s200/100_3286.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5140006677646303714" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">foto bersama peserta kampanye cerdas FLP dan MURI</span><br /><span style=";font-family:";" ><o:p></o:p></span></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-77643039685727404232007-12-02T16:02:00.000+07:002007-12-04T14:19:57.931+07:00Kampanye Seni dan Budaya FLP & MURI<div style="text-align: left;"><span style="font-size:78%;"></span><span style="font-weight: bold;font-family:arial;" >Kampanye Seni dan Budaya</span></div><span style="font-family:Times New Roman,serif;"><b></b></span> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> “Bakti Kami Mahasiswa Gadjah Mada Semua”….Hymne Gadjah Mada serempak dinyanyikan oleh tim PEMIRA FLP dan MURI. Kampanye seni dan budaya yang dilakukan diwarung-warung makan sepanjang Jln. Kaliurang ini diisi dengan mengumandangkan Hymne Gadjah Mada dan pembacaan “Idealisme Kami” secara puitis.</p><p face="arial" style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J1aOJit7I/AAAAAAAAACY/05pvSsmeNmg/s1600-R/100_3204.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 177px; height: 139px;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J1aOJit7I/AAAAAAAAACY/jB0toVy1zGQ/s200/100_3204.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139299218118326194" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><span style="font-size:78%;">Suasana ketika Tim FLP dan MURI menyanyikan Hymne Gadjah Mada dan "Idealisme Kami"</span><br /></p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> Unik memang cara kampanye yang dilakukan oleh Tim FLP dan MURI ini. Feedback yang diberikan oleh Audiens pun variatif. Ada yang bisa mengikuti alunan Hymne Gadjah Mada, ada yang sama sekali belum tahu kalo UGM punya himne, ada yang memuji dan ada yang hanya tersenyum. Bahkan, sekelompok mahasiswa HI UMY yang sedang makan malam, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh tim PEMIRA FLP dan MURI dengan mengatakan bahwa cara yang dilakukan dengan bernyanyi dan membacakan puisi adalah cara yang cerdas dan unik. “kalo di UMY gak ada nih yang kayak gini, sukses ya!!!”ujar salah satu dari mereka. (FLP News).</p><span style="font-weight: bold;font-family:arial;" >Foto-Foto</span><br /><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J2XOJit8I/AAAAAAAAACg/ST1OG8hcgMY/s1600-R/100_3213.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp2.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J2XOJit8I/AAAAAAAAACg/p-w7qh9GxiM/s200/100_3213.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139300266090346434" border="0" /></a></p><div style="text-align: center;font-family:arial;"><span style="font-size:78%;">Dihadapan pengunjung tenda makan di jalan kaliurang, MURI bernyanyi Himne Gadjah Mada</span><br /></div><div style="text-align: center;font-family:arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J29-Jit9I/AAAAAAAAACo/Lk3fwo2xWFM/s1600-R/100_3202.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J29-Jit9I/AAAAAAAAACo/Mp9CcBYVS1Y/s200/100_3202.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139300931810277330" border="0" /></a></div><div face="arial" style="text-align: center;"><span style="font-size:78%;">Nekat, walau suara pas-pasan Tim FLP dan MURI nekad bernyanyi dan bangga dengan hymne gadjah mada</span><br /></div><a style="font-family: arial;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J3n-Jit-I/AAAAAAAAACw/Oq1uOkeX21Q/s1600-R/100_3218.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1J3n-Jit-I/AAAAAAAAACw/jHnJTQgdH8M/s200/100_3218.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139301653364783074" border="0" /></a><span style=";font-family:arial;font-size:78%;" ><br /></span><div style="text-align: center; font-family: arial;"><span style="font-size:78%;"> Sehabis bernyamyu hingga serak, Tim kampanye FLP dan MURI tetapbisa tersenyum bangga.</span><br /><span style="font-size:78%;"> dari ki-ka : Soenarso (Mipa04), Agus R (lagi melet), Untung (Teknik05), Aad (HI04) dan Capres kita yang ganteng (M. Reza Ikhwan/manajemen 04).</span><br /><span style="font-size:78%;"> Tidak ada di foto : Faaz (yang moto) dan Pam-pam (TI05)</span><br /></div>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-26171817823976875562007-12-02T15:47:00.000+07:002007-12-04T14:50:15.118+07:00Kampanye Peduli AIDS<span style="font-family: arial;font-family:Times New Roman,serif;" ><b>Kampanye Peduli AIDS</b></span> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> “1 juta 1 tandatangan, peduli AIDS”, itulah misi dari Tim FLP-MURI ketika mendatangani kampus Kedokteran Hewan dan Peternakan. “Kepedulian kita kepada AIDS adalah kewajiban kemanusiaan” ujar Fahdi Faaz (Sekjend FLP).</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1JyveJit4I/AAAAAAAAACA/vXC4YItKNI8/s1600-R/100_3187.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 175px; height: 130px;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1JyveJit4I/AAAAAAAAACA/mh6q0bV7SBM/s200/100_3187.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139296284655662978" border="0" /></a></p> <p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><span style="font-size:78%;">Suasana Kampanye Peduli AIDS di Fakultas Kedokteran Hewan</span><br /></p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> Ada kejadian lucu dari kampanye Peduli AIDS ini Faaz bertemu dengan Gaga (mahasiswa peternakan angkatan 2005). Selama ini mereka saling kenal hanya lewat Friendster..(gak penting ya…). Walau tidak terkumpul sebanyak 1juta1 tandatangan, kampanye ini cukup efektif mengingatkan diri kita dari bahaya HIV, “yang terpenting adalah semangat pedulinya” ungkap Aad (CAWAPRES FLP). “Free Sex is Only for Animal” tulis salah satu mahasiswa peternakan di spanduk tandatangan. Terima kasih kawan-kawan H dan peternakan. (FLP News)</p><p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify">Foto-Foto</p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1JzW-Jit5I/AAAAAAAAACI/WZkW0C3EWbs/s1600-R/100_3184.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp1.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1JzW-Jit5I/AAAAAAAAACI/yL_ytoLk9TM/s200/100_3184.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139296963260495762" border="0" /></a></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><span style="font-size:78%;">spanduk tempat pengumpulan 1juta1tandatangan dibentangkan Fikri (Humas dan Jaringan FLP)</span></p><div style="text-align: center; font-family: arial;"><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Jz5eJit6I/AAAAAAAAACQ/5gS41-FcxPY/s1600-R/100_3192.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Jz5eJit6I/AAAAAAAAACQ/u9TGHgCVqVg/s200/100_3192.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139297555965982626" border="0" /></a></p> </div><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;">g<span style="font-size:78%;">ondrong peduli. seorang mahasiswa F. Peternakan sedang serius menuliskan pesan di Spanduk yang dibawa oleh FLP</span><br /></p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-30722479717001676932007-12-02T15:33:00.000+07:002007-12-04T14:33:14.097+07:00Kampanye Dialogis “Birokrasi dan Investasi di Indonesia” @ FE<div style="text-align: left; font-family: arial;"><b>Kampanye Dialogis “Birokrasi dan Investasi di Indonesia”</b></div> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify">Siang itu sambutan hangat terjadi ketika tim pemenangan PEMIRA Future Leaders Party (FLP) dan MURI Center mendatangi ruang sidang mahasiswa FEB.. Tepat pukul 13.30, diskusi yang bertema “Birokrasi dan Investasi di Indonesia” dimulai. Pembicaranya adalah Yanuar Agung (Mahasiswa MAP, Juara I PIMNAS 2006) dan Muhammad Reza Ikhwan (Capresma UGM dari FLP).</p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Ju-eJit2I/AAAAAAAAABw/_51Zls6SIWE/s1600-R/Ok.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 228px; height: 170px;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Ju-eJit2I/AAAAAAAAABw/gqrN6d7gwgg/s200/Ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139292144307189602" border="0" /></a></p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; text-align: center; font-family: arial;"><span style="font-size:78%;">Suasana Diskusi : tampak peserta serius mendengarkan pemaparan pembicara</span><br /></p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify">Agung mengatakan bahwa selama ini baik sektor publik maupun privat belum memiliki visi untuk menyejahterakan rakyat. Demi masuknya investasi asing, seringkali pemerintah mengabaikan hak-hak masyarakat. Misalnya pada AMDAL”. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify">Sedangkan MURI berpendapat untuk menyelesaikan masalah birokrasi di Indonesia sebaiknya pemerintah tidak hanya melakukan reformasi pada tataran aturan (<i>rule of law</i>) semata tetapi juga menyentuh aspek moral. “Belajar dari pengalaman reformasi perpajakan yang telah dilakukan dari tahun 1980-an sampai saat ini, ternyata belum mampu menyelesaikan masalah patologi pajak. Korupsi dan rendahnya <i>tax awareness</i> adalah indikatornya. Sebaiknya, bila ingin merubah wajah birokrasi Indonesia Negara tidak hanya fokus pada pembenahan sisi aturan semata tetapi juga meningkatkan moral para birokratnya”ujarnya.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify">Hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menggunakan hak suaranya dengan cerdas dan rasional, karena masalah birokrasi berkaitan erat dengan aturan yang dibuat oleh legislative. Bila memilih dengan asal, atura yang dibuat pun akan <i>ngasal</i>. Akhirnya yang rugi adalah kita sebagai bangsa. (FLP News)</p><p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><a style="font-family: arial;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Jv9eJit3I/AAAAAAAAAB4/qLksSDEAw3o/s1600-R/100_3183.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://bp3.blogger.com/_m6GEMjyrnVw/R1Jv9eJit3I/AAAAAAAAAB4/Cfbv0S7q9jg/s200/100_3183.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5139293226638948210" border="0" /></a><span style="font-family:Times New Roman,serif;"><span style="font-family: arial;font-size:78%;" >Akrab. ki-ka : Yanuar Agung, Agus Rachmanto dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no.3)</span><br /></span></p><div style="text-align: center;"> </div>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7118893421470026513.post-1336165900548522692007-12-02T15:29:00.000+07:002007-12-04T14:36:36.604+07:00Liputan Kampanye MEDIKA (FK, FKG dan Farmasi)<p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"><b>Kampanye Simpatik Medika (Fakultas Farmasi, Kedokteran dan Kedokteran Gigi)</b></p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> Jumat pukul 09.00, tim pemenangan PEMIRA FLP dan MURI mendatangi kampus MEDIKA. Dengan berbekal bulletin NakulaLima (Edisi I), tim mendatangi mahasiswa/i yang berada dikampus tersebut. Mahasiswa program International kedokteran pun tidak luput diberikan . “kami merasa bangga bisa bertemu langsung dengan kawan-kawan mahasiswa yang berada dikampus ini, apresiasi mereka luar biasa bahkan ada yang serta merta mengajak kami berdiskusi tentang keadaan kampus” ujar MURI.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> Di Fakultas Farmasi, Tim PEMIRA FLP dan MURI dimintai pertolongan untuk mencarikan kelompok-kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dengan siap sedia Agus (ketua umum FLP) mengatakan bahwa FLP siap untuk membantu mencarikan rekan-rekan KKN,” coba saja hubungi kami lebih lanjut via blog, email atau hotline FLP” ujarnya.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; font-family: arial;" align="justify"> Kampanye simpatik yang dilakukan oleh FLP dan MURI adalah wujud dari konsistensi Nilai yang ada didalam “Idealisme Kami” (platform kabinet FLP). FLP tidak sekedar memberikan bulletin dengan “menyebarnya” tetapi secara unik memberikannya dengan hati.</p>Bukan Sekedar Partaihttp://www.blogger.com/profile/09315356362652559077noreply@blogger.com0