Sore (6/12/2007) itu Plaza lt II FISIPOL menjadi ramai dengan adanya kegiatan diskusi yang digelar oleh Future Leaders Party (FLP), partai ini mengundang Eko Prasetyo (PUSHAM UII/penulis buku seri “orang miskin dilarang”) dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no. 3) sebagai pembicara. Diskusi yang digelar untuk umum ini berhasil menyedot sekitar 50 mahasiswa UGM.
M. Reza Ikhwan dalam pembahasannya mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya aware dengan kondisi kampus. Jangan sampai terlena, terus waspada. Belajar dari kasus student association di Australia, kepedulian dan perjuangan bersama menjadi penting. Ada kekuatan eksternal yang ingin melemahkan sikap kritis dan koreksi mahasiswa. Perjuangan untuk ini harus diwujudkan dalam aksi massa. Menghadapi kebijakan peniadaan SPMA 0, mari kita bangun perjuangan bersama. Dalam buku “Aksi Massa” disampaikan bahwa perjuangan “Revolusioner” haruslah mencakup tiga hal, yaitu, penyadaran massa, penyiapan sarana prasarana dan penciptaan momentum.
Lain halnya dengan Eko, lewat retorika kritis, simpel dan mudah dicerna Eko mengatakan bahwa Mahasiswa harus peduli dengan segala kondisi sosial politik kebangsaan Indonesia. Beliau juga mengkritisi pola pendidikan di Indonesia yang membunuh kreativitas siswa. “…murid jarang diajarkan bertanya, hanya menjawab. Pendidikan juga tidak membebaskan….”.
suasana diskusi yang seru. Eko mampu menyihir peserta untuk malu menjadi mahasiswa yang tidak peduli
Di sesi terakhir, Adkhilni. M. Sidqi sebagai moderator menegaskan bahwa kampanye edukatif adalah komitmen yang dijalankan oleh FLP, “walau hanya dihadiri segelintir mahasiswa, kami yakin ada efek yang berkelanjutan” ujarnya(FLP News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar