Senin, 10 Desember 2007

Ucapan Belasungkawa

Ucapan Belasungkawa

Kami segenap Pengurus Future Leaders Party (FLP) mengucapkan turut beduka cita atas meninggalnya Guru, Teladan dan Inspirasi kami “Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo” (Sejarawan UGM) pada Jumat (07/12/2007) pukul 01.00.

Semoga semua amal bakti yang beliau curahkan untuk Indonesia menjadi amal Ibadah yang terus mengalirkan pahala. Semoga pula arwah beliau diterima ditempat sebaik-baiknya di sisi Tuhan Pencipta Alam Semesta. Amin.

Ucapan Terimakasih

Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

  • Presiden SBY atas Demokratisasi dan teladan dalam menghadapi kondisi bangsa. Ingat pak, kami akan terus mengingatkan agar Indonesia menjadi lebih baik dan bermartabat.

  • Sri Sultan HB X, atas kesediaanya menjadi tuan rumah bagi kami.

  • Prof. Sudjarwadi atas izin dan kerja kerasnya pada kami. Kami akan terus bersama bila bapak tetap berpihak pada rakyat, bila tidak? Sebagai anak yang baik kami akan ingatkan.

  • Rekan2 mahasiswa UGM dan di Seluruh Indonesia yang terus menantikan Indonesia bermartabat.

  • Teman2 UKM di Gelanggang Mahasiswa, Marching Band (pertunjukkannya keren banget lho…), Pramuka dan Menwa (Kami belajar disiplin dari teman2 semua,..hormat grak!!), Unit Fotografi (jadi ingat kebesaranTuhan ketika melihat hasil jepertan kawan2), Paduan Suara Mahasiswa Gadjah Mada (the best choir I ever Had), Komunitas Capoeira (Boulevard tidak lengkap tanpa kalian), Tae Kwon Do Dojang UGM (Sabeum…kami akan kembali ke Dojang segera..he..he..), rekan2 PORMAGAMA (junjung tinggi sportivitas), UPI dan GC (kalian adalah inspirasi bagi kami).

  • SKK Kampus atas pengawalan bapak2 dari musuh2 demokrasi.

  • Para pemenang PIMNAS UGM, dan individu2 yang telah mengahrumkan nama UGM dikancah nasional maupun internasional. Kami ingin mengukir prestasi seperti kalian.

  • Pelanggan warung tenda Jakal yang telah sudi mendengarkan suara sumbang kami menyanyikan Hymne Gadjah Mada ketika berkampanye malam2.

  • Mas Yudi, pengamen Jakal yang mengajarkan kami untuk menghargai sesame. Oke, bro tetap semangat!!.

  • Para orang BESAR yang telah bersedia untuk menjadi pembicara dalam diskusi yang diadakan FLP. Mas Yanuar Agung (Mahasiswa MAP dan Alumni PPSDMS), Mas Henry Saragih (Mantan Aktivis Mahasiswa dan Dosen F. Biologi UGM), Uda Oche Madril (Peneliti PUKAT UGM), Mas Eko Prasetyo (PUSHAM UII/ Penulis Buku seri “Orang Miskin Dilarang”), mba drg. Lia (Dosen UMY dan alumni Pramuka UGM).

  • Peserta diskusi dan Anda yang sedang membaca blog kami. FLP ada karena kalian ada.

  • Dan para pihak yang telah mengkritik, menghina, mencaci, menghujat kami…. Yakinlah kami tetap berterimakasih dari hati terdalam dan Pasti kami akan memperjuangkan hak teman2 sebagai mahasiswa dan rakyat Indonesia.

Aksi antikorupsi

Aksi antikorupsi

Future Leaders Party (FLP) sekali lagi meneguhkan komitmennya untuk terus berjuang di barisan terdepan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. Bertepatan dengan Hari Antikorupsi se-Dunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember, FLP bersama Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) dan BEM KM UGM melakukan kampanye simpatik di perempatan Jalan Abu Bakar Ali Yogyakarta. Kampanye diikuti sekitar 20 orang dan dimulai pada jam 10. Dalam kampanyenya tersebut FLP, Pukat, dan BEM KM UGM membagikan sekitar seribu komik, stiker, dan pin antikorupsi kepada para pengguna jalan Abu Bakar Ali; serta mengajak masyarakat Yogyakarta untuk memerangi korupsi dalam bentuk apapun.

bersatu padu tolak korupsi

“Korupsi bisa kita berantas dari diri sendiri dengan mengatakan hal yang jujur,” ujar Agus Rahmanto Presiden FLP. Kampanye tersebut berlangsung tertib dan mendapat antusiasme yang menggembirakan dari masyarakat Yogya. Tidak sampai dua jam semua barang terbagi habis. Kampanye ditutup dengan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Oce Madril, peneliti dari Pukat. (FLP News)

tampak calon presiden Mahasiswa dari FLP sedang memgang spanduk

Minggu, 09 Desember 2007

Kampanye Sunday Morning

Kampanye Sunday Morning

Kampanye bersama yang digagas KPRM membuat suasana Sunday Morning (9/12/07) makin meriah. Tim FLP dan MURI Center pun tidak ketinggalan memeriahkan Sunday morning. Dengan konsisten, Tim ini menyanyikan Hymne Gadjah Mada dari warung ke warung. Ternyata banyak juga mahasiswa Gadjah Mada yang bisa mengikuti Hymne ini. “Hymne Gadjah Mada hanya dinyanyikan sebanyak 3 kali, penerimaan mahasiswa baru, KKN dan Wisuda. Kami berniat untuk mempopulerkan Hymne ini. Hymne ini penuh dengan nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan” ungkap Agus (Ketua Umum FLP).


hymne Gadjah Mada tetap menjadi andalan

Dikampanye ini, FLP dan MURI Center juga membagi-bagikan stiker dan bulletin informatif yang berisi tentang informasi siapa FLP, Calon Presiden dan DPMnya. “Kami tidak ingin mahasiswa Gadjah Mada memilih kucing dalam karung, kami ingin kawan2 mengenal kami lalu memilih dengan sadar dan sesuai hari nurani” ujar Faaz (Sekjend FLP). (FLP News)


disimak. hymne gadjah mada yang dibawakan oleh FLP disimak oleh 2 mahasiswa UGM


Kampanye Seni dan Budaya (2)

Kampanye Seni dan Budaya (2)

Malam cerah, Sabtu (8/12/2007) menjadi saksi atas khidmatnya semangat juang anak2 FLP. Kembali tim FLP dan MURI Center bergerilya di sepanjang tenda makan jalan Kaliurang. Hymne Gadjah Mada dan puitisasi “Idealisme Kami” menggema selama kurang lebih 2 jam, menambah syahdu suasana makan malam pengunjung tenda makan sepanjang jalan Kaliurang.

Kali ini, tim FLP dan MURI Center telah siap dan harmonis dengan lagu dan puisi yang dibawakan. Fikri (sang conductor) memimpin hymne bak seorang conductor terkenal. Tempo hymne Gadjah Mada yang agak lambat, dapat dinyanyikan dalam tempo yang teratur di tangan Fikri. “Menyanyi itu harus dari hati , begitu juga dalam membaca puisi. Tidak hanya asal bunyi” ucap fikri pada FLP News.

Ditengah kampanye seni budaya yang dilakukan, tim FLP dan MURI Center sempat bentrok dengan seorang pengamen. Alhamdulillah, kesalahpahaman antara pengamen dengan tim FLP bisa diselesaikan dengan baik oleh Reza. “saya salut dengan reza, dia benar2 leader sejati. Dalam menyelesaikan konflik dengan pengamen tersebut, reza tidak segan untuk memeluk, menjelaskan dan meminta maaf. Suasana panas pun cair seketika…Two Thumbs for Reza Ikhwan” ujar Prima (Calon Anggota DPM dari FLP).

Kampanye seni budaya ini juga di apresiasi oleh kawan-kawan dari Pergerakan Indonesia (PI) Wilayah Jogjakarta yang kebetulan sedang makan malam bersama di salah satu tenda makan. Kawan2 PI ini meminta agar tim FLP dan MURI Center bersedia untuk mengadakan kampanye dialogis. Dengan kritis, salah seorang kawan dari PI tersebut menanyakan kasus Pagilaran (Batang) dan cara untuk mewujudkan perlawanan terhadap liberalisasi pendidikan.

M. Reza Ikhwan , Capresma UGM no. 3 yang di usung oleh FLP, mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan teratur dan jelas. “ kasus Pagilaran adalah kasus lama yang melibatkan perusahaan perkebunan UGM (hebat euiy…redaksi yakin hanya sedikit mahasiswa Gadjah Mada yang tahu kasus ini..tapi Reza tahu lho), kasus ini bila terbukti benar merugikan masyarakat miskin di Batang, maka tentu akan kami agendakan untuk diperjuangkan besama. Yang jelas saat ini, kita membutuhkan objektivasi. Penelitian kritis dan pengungkapan sejarah kasus ini, harus sesegera mungkin diungkan di publik., UGM adalah kampus rakyat, bukan kampus yang merugikan rakyat.” Ujar Reza menjawab pertanyaan pertama.

mengenai cara untuk melawan liberalisasi pendidikan, maka terdapat langkah2 khusus yang dapat dilakukan bersama. Pertama, lakukan edukasi untuk menyadarkan, kedua, siapkan sarana dan prasarana. Baik tujuan pragmatis maupun jangka panjang. Dan ketiga, jika dua hal diatas telah dilakukan, maka ciptakanlah momentum agar Aksi Massa bisa dilakukan. Untuk mewujudkan ini, kita butuh gerak bersama antar elemen bangsa, bukan hanya BEM dan bukan hanya LSM tapi Gerakan BERSAMA” papar Reza dengan tegas. (FLP News)


Debat Partai Mahasiswa

Debat Partai Mahasiswa

Jumat (7/12/2007), Boulevard UGM kembali ramai dengan adanya Debat Partai Mahasiswa. Dari 10 partai yang mengikuti Pemira hanya 6 partai saja yang hadir dalam debat ini, yaitu 1. Future Leaders Party (FLP), 2. Partai Bunderan, 3. Partai Cinta GAMA, 4. Partai Warna Kampus, 5. Partai ETOS dan Partai Agro Saintika.


para perwakilan partai dalam debat partai mahasiswa

Dalam debat ini partai FLP menyampaikan langkah nyata dan edukatifnya selama menjalankan proses kampanye Pemira. “Kami membuat Blog yang informatif tentang siapa kami, kami berdiskusi dari fakultas ke fakultas dengan tema2 kebangsaan, kami membuat 3 edisi bulletin yang edukatif dan mencerahkan, kami mengadakan bakti sosial pemeriksaaan kesehatan dan gigi, kami membuat spanduk, membagikan stiker yang berisi pesan2 moral dan menempelkan poster2 yang mencerdaskan. Kami ingin dikenal sebagai partai cerdas dan edukatif dimata mahasiswa Gadjah Mada. Partai mahasiswa yang beda dari yang lain” papar Agus Rahmanto (Ketua Umum FLP).


kompak. Indonesia yang lebih baik dan bermartabat

Wow, salut untuk langkah2 “aneh” FLP. Semoga FLP tidak hanya hadir di UGM saat Pemira saja tetapi dapat membersamai dalam langkah2 nyata lainnya. Kontribusi kita? Tampaknya pantas kita percayakan suara pada partai muda yang belum genap berumur satu bulan ini (berdiri 15 November 2007). (FLP News)


suasana UGM menjelang magrib

Kampanye “Dokter Peduli Rakyat”

Kampanye “Dokter Peduli Rakyat”

Diskusi tematik yang diadakan di Fakultas Kedokteran ini menghadirkan drg. Lia (Dosen FKG UMY) dan Adkhilni M Sidqi (koordinator Pemenangan Pemira FLP) sebagai pembicara. Diskusi ini secara dalam membahas mengenai peran dokter, mahasiswa kedokteran dan universitas dalam mewujudkan Indonesia sehat.

Mba Lia memaparkan pengalaman beliau selama menjadi mahasiswa, pendapat beliau tentang kebijakan kesehatan di Indonesia dan pola pendidikan kedokteran di Indonesia yang menyebabkan seakan-akan ada penjajahan model baru yang dilakukan oleh industry kesehatan terhadap kesehatan rakyat Indonesia.

Adkhilni mencoba untuk mengupas sisi aktivitas mahasiswa kedokteran yang seolah makin tercerabut dari kehidupan bermasyarakat. “dokter di UGM tidak lagi dikenakan beban KKN, mahasiswa kedokteran juga tampak “special” dengan tugas dan kegiatan belajarnya yang seabrek. Kadang ada rasa nahawa mereka lebih istimewa dibanding dengan mahasiswa dari kampus timur (ilmu2 sosial), padahal seharusnya yang namanya mahasiswa adalah orang2 yang wajib peduli dengan keadaan social politik bangsanya. Hariman Siregar (aktivis 66) contohnya. Beliau tetap bisa konsisten dengan perjuangan mewujudkan Indonesia yang lebih baik”.

Diskusi sangat seru ini, “terpaksa” terpotong oleh jumatan. Tak terasa waktu 2,5 jam telah berlalu. Diskusi bermutu, bertema sederhana dan menarik ini pun telah usai. Bagi rekan2 mahasiswa yang berminat untuk mandapat rekaman diskusi2 FLP diharapkan segera menghubungi kami di Hotline partai. (FLP News)

Debat presiden (Reza Memukau UGM)

Debat presiden (Reza Memukau UGM)

Cuaca yang mendung dan hujan deras tidak menyurutkan para calon Presiden Mahasiswa (Presma) dan para penonton untuk meneruskan debat calon presiden. Kamis (6/12) di Boulevard UGM, para calon Presiden Mahasiswa (1) Ahmad Mubarok, Partai Warna Kampus, (2) Eko Winarno, Partai Cinta Gama; (3) Reza Ikhwan, Future Leaders Party; (4) Asih Minanti, independen; (5) Budiyanto, Partai Bunderan; (6) Junedi, independen. Bertindak sebagai moderator Danang Kurniadi Menteri Koordinator Eksternal Kampus BEM KM UGM. Panelis terdiri dari Agung Budiono (Presiden BEM KM UGM), Suherman (mantan aktivis mahasiswa). Acara dimulai pukul 16 dan berakhir puul 17.45.

“Mari kita kembalikan debat pada arti sebenarnya,” sahut Danang sambil membuka debat calon Presma. “Bukan presentasi atau seminar yang akan disaksikan sore hari ini, tetapi
debat!”

Batik Merah : Reza bersemangat memaparkan visi-misinya untuk UGM yang lebih baik dan bermartabat

Calon Presma satu demi satu menjual ide untuk perbaikan kampus UGM tercinta. Reza Ikhwan, calon Presma dari FLP secara konsisten terus melayangkan ide kristis dan pedasnya terhadap pengelolaan BEM KM UGM dewasa ini. “Kita membutuhkan profesionalitas di BEM KM,” ujarnya tandas disambut tepuk tangan hadirin.

Walaupun sempat terganggu oleh hujan deras, tapi debat tetap dilanjutkan. Para calon acap kali saling serang menyerang satu sama lain. Juned menyerang Reza dengan mengatakan FLP adalah sempalan dari Bunderan. Reza menjawab, “coba tunjukan satu nama yang terindikasikan sebagai bagian dari partai yang Anda maksudkan,” tanggap Reza sambil mengacungkan bulletin NakulaLima terbitan FLP. “Apa mas Juned bisa membaca?!” lanjut Reza yang disambil dengan tepukan tangan dari hadirin.


akrab. saling bersalaman!

Debat ditutup dengan akhir yang bergembira. Para calon Presma bersalaman dan berpelukan sebagai tanda dari persatuan gerakan mahasiswa di Universitas Gadjah Mada. (FLP News)


Pembuatan Spanduk FLP (Kerjasama - Kerja Cerdas)

Pembuatan Spanduk FLP

Dengan riang gembira tim sukses FLP dan MURI center bersama-sama membuat spanduk kampanye sebagai wujud konsistensi dalam mengenalkan identitas FLP dan MURI kepada masyarakat kampus tercinta. Pembuatan spanduk yang dilakukan oleh FLP dan MURI Center sangat sederhana, ketika dikonfirmasi mengenai kesederhanaan ini Adkhilni (Koordinator Pemenangan Pemilu FLP) menjawab “sebenarnya spanduk ini adalah spanduk perjuangan, spanduk yang tidak sekedar hadir sebagai alat peraga kampanye, tetapi spanduk yang menggambarkan jiwa sederhana, daya juang dan konsistensi kami demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat”.

Empat buah spanduk yang dibuat FLP berisi kata-kata “Tusuk M. Reza Ikhwan, no. 3, Mau?”, “FLP”, “Tusuk FLP” dan “It’s The Time Reza!!”. Penggunaan kata tusuk menurut Faaz (Sekjend FLP) dapat dimaknai sebagai wujud keseriusan mahasiswa ketika memilih “tusuk berbeda dengan coblos, orang yang menusuk adalah orang yang sadar dan memiliki niat untuk melakukan suatu hal, sedangkan coblos tidak dapat dimaknai demikian( asal aja nih??)”. (FLP News)

Foto-Foto :

ki-ka : Reza (Capres FLP), aad (Ketua Pemenangan Pemira), Jalu (calon anggota DPM FLP) dan Agus R (Ketua Umum)

spanduk It's the time Reza!!


Tusuk = Sadar. ki-ka : aad, Fikri dan Reza

Kampanye “Liberalisasi Pendidikan, Peniadaan SPMA 0 di UGM”

Kampanye “Liberalisasi Pendidikan, Peniadaan SPMA 0”

Sore (6/12/2007) itu Plaza lt II FISIPOL menjadi ramai dengan adanya kegiatan diskusi yang digelar oleh Future Leaders Party (FLP), partai ini mengundang Eko Prasetyo (PUSHAM UII/penulis buku seri “orang miskin dilarang”) dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no. 3) sebagai pembicara. Diskusi yang digelar untuk umum ini berhasil menyedot sekitar 50 mahasiswa UGM.

Ki-Ka : M. Reza Ikhwan (Capresma no.3), Adkhilni dan Eko Prasetyo (Penulis Buku)

M. Reza Ikhwan dalam pembahasannya mengatakan bahwa mahasiswa seharusnya aware dengan kondisi kampus. Jangan sampai terlena, terus waspada. Belajar dari kasus student association di Australia, kepedulian dan perjuangan bersama menjadi penting. Ada kekuatan eksternal yang ingin melemahkan sikap kritis dan koreksi mahasiswa. Perjuangan untuk ini harus diwujudkan dalam aksi massa. Menghadapi kebijakan peniadaan SPMA 0, mari kita bangun perjuangan bersama. Dalam buku “Aksi Massa” disampaikan bahwa perjuangan “Revolusioner” haruslah mencakup tiga hal, yaitu, penyadaran massa, penyiapan sarana prasarana dan penciptaan momentum.

Lain halnya dengan Eko, lewat retorika kritis, simpel dan mudah dicerna Eko mengatakan bahwa Mahasiswa harus peduli dengan segala kondisi sosial politik kebangsaan Indonesia. Beliau juga mengkritisi pola pendidikan di Indonesia yang membunuh kreativitas siswa. “…murid jarang diajarkan bertanya, hanya menjawab. Pendidikan juga tidak membebaskan….”.

suasana diskusi yang seru. Eko mampu menyihir peserta untuk malu menjadi mahasiswa yang tidak peduli

Di sesi terakhir, Adkhilni. M. Sidqi sebagai moderator menegaskan bahwa kampanye edukatif adalah komitmen yang dijalankan oleh FLP, “walau hanya dihadiri segelintir mahasiswa, kami yakin ada efek yang berkelanjutan” ujarnya(FLP News)

Kampanye “Psikologi Korupsi”

Kampanye “Psikologi Korupsi”

Berbekal semangat anti korupsi, tim FLP dan MURI Center mendatangi Fakultas Psikologi. Isu yang akan didiskusikan bersama dengan kawan2 psikologi adalah “Psikologi Korupsi”. Tim FLP dan MURI Center mengundang Oche Madril (peneliti PUKAT) dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no. 3) sebagai pembicara. Namun, saat dihubungi oleh tim FLP untuk konfirmasi akhir, Oche berhalangan karena harus menjalankan tugasnya sebagai peneliti PUKAT. Maka didaulatlah M. Novvaliant (mantan ketua Keluarga Muslim Psikologi) untuk menjadi pembicara.

Ki-ka : M. Novvaliant, M. Reza Ikhwan dan Agus R

Diskusi tematik yang seru ini, diawali dengan pemaparan M. Reza Ikhwan. Beliau menegaskan pentingnya faktor physical environment dalam membentuk karakter seseorang. “…seseorang bisa korupsi karena lingkungan yang mendukung. Bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang berkarakter toleran, mudah lupa dan memaafkan. Seseorang yang korupsi (walaupun telah divonis penjara) lalu naik haji dan mendirikan masjid akan dianggap sebagai tokoh masyarakat yang baik. Kasus korupsinya seolah sirna karena yang bersangkutan telah menunaikan rukun islam yang kelima” ujarnya. Beliau juga mengatakan

Analisis psikologi dipaparkan M. Novalliant dalam menjawab pertanyaan mengapa seseorang korupsi. Menurut analisisnya, “seseorang korupsi karena adanya tekanan yang membuatnya menjadi tegang dan tertantang. Semakin tinggi tegangannya, semakin menantang dan menggairahkan dalam melakukan korupsi. Contoh kecil adalah ketika mahasiswa mendapat tugas kuliah, biasanya dilaksanakan menjelang hari terakhir pengumpulan. Mirip dengan korupsi, semakin menantang korupsi yang dilakukan semakin ter”ekstase” seseorang dalam melakukan korupsi”.

Suasana diskusi yang berlangsung dengan menarik

Diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam ini diakhiri dengan foto bersama antara peserta diskusi, panitia, pembicara dan FLP. Diskusi edukatif ini sebaiknya terus menerus dilakukan sebagai upaya sharing informasi antar mahasiswa. Apakah anda mau bergabung dengan diskusi FLP? (FLP News)

Foto-foto :

it's the time Reza, Kawan2 d F. Psikologi berfoto bersama setelah berdiskusi

Selasa, 04 Desember 2007

Kampanye "Membangun Gerakan Berbasis Riset"

Kampanye “Membangun Gerakan Berbasis Riset”

UGM yang sekarang berada di peringkat 360 dunia, sedang berbenah diri menuju “Research University”. Konsep universitas yang mengedepankan sikap ilmiah dan penelitian dalam proses pembelajarannya. Sayangnya, gejala yang timbul dari pembenahan ini adalah makin apatisnya mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Pembicara pada diskusi ini adalah Henry Saragih (Mantan Aktivis Mahasiswa, Dosen F. Biologi UGM) dan M. Reza Ikhwan (Capres no.3 dari FLP).

foto ki-ka : Henry Saragih, Adkhilni dan M. Reza Ikhwan

Visi “Research University”, nampaknya diimplementasikan dengan cara yang parsial dan tidak berbasis pada kebutuhan rakyat. Indikatornya adalah minimnya penyerapan hasil penelitian di Indonesia oleh dunia industri. M. Reza Ikhwan (Capresma no.3) memaparkan bahwa sebenarnya gerakan mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda dengan gerakan massa yang lain, yang paling membedakan adalah budaya ilmiahnya. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa bisa dijadikan bahan advokasi untuk membela rakyat. Mahasiswa UGM pernah melakukan penelitian sejenis ini ditahun 1992-1993. Masih menurut Reza, pola pendidikan tinggi saat ini tampaknya telah menyimpang dari tujuan semula pendidikan bangsa. Makna belajar di perguruan tinggi pun telah bergeser yang dulunya belajar untuk mengerti dan paham sekarang menjadikan mahasiswa siap pakai, ahli dan menurut pada kemauan pasar.

Suasana Diskusi: seru dan menarik....

Henry Saragih, menekankan pentingnya sikap peneliti yang multidisipliner. Tidak sekedar parsial menguasai satu bidang tertentu, tetapi juga paham pentingnya pengetahuan social, ekonomi, politik. Lagipula, kurang tepat bila UGM hanya fokus pada pembentukan karakter peneliti di jiwa mahasiswa. Jika UGM hanya mendidik mahasiswanya untuk menjadi peneliti murni, maka agak sulit menyalurkan lulusan UGM di dunia kerja. “lapangan kerja untuk peneliti murni paling hanya ada di Kampus dan LIPI”ujarnya.

Diskusi menarik ini berakhir pukul 15.00, walau masih menyisakan banyak pertanyaan dibenak peserta diskusi. InsyaAlloh hasil rekaman diskusi akan kami upload sesegera mungkin. Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk meminta softcopy rekaman diskusi ini bisa menghubungi kami di HOTLINE FLP : 0819-0402-9946 (FLP News)

Foto-Foto

foto bersama peserta kampanye cerdas FLP dan MURI

Minggu, 02 Desember 2007

Kampanye Seni dan Budaya FLP & MURI

Kampanye Seni dan Budaya

“Bakti Kami Mahasiswa Gadjah Mada Semua”….Hymne Gadjah Mada serempak dinyanyikan oleh tim PEMIRA FLP dan MURI. Kampanye seni dan budaya yang dilakukan diwarung-warung makan sepanjang Jln. Kaliurang ini diisi dengan mengumandangkan Hymne Gadjah Mada dan pembacaan “Idealisme Kami” secara puitis.

Suasana ketika Tim FLP dan MURI menyanyikan Hymne Gadjah Mada dan "Idealisme Kami"

Unik memang cara kampanye yang dilakukan oleh Tim FLP dan MURI ini. Feedback yang diberikan oleh Audiens pun variatif. Ada yang bisa mengikuti alunan Hymne Gadjah Mada, ada yang sama sekali belum tahu kalo UGM punya himne, ada yang memuji dan ada yang hanya tersenyum. Bahkan, sekelompok mahasiswa HI UMY yang sedang makan malam, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh tim PEMIRA FLP dan MURI dengan mengatakan bahwa cara yang dilakukan dengan bernyanyi dan membacakan puisi adalah cara yang cerdas dan unik. “kalo di UMY gak ada nih yang kayak gini, sukses ya!!!”ujar salah satu dari mereka. (FLP News).

Foto-Foto

Dihadapan pengunjung tenda makan di jalan kaliurang, MURI bernyanyi Himne Gadjah Mada
Nekat, walau suara pas-pasan Tim FLP dan MURI nekad bernyanyi dan bangga dengan hymne gadjah mada

Sehabis bernyamyu hingga serak, Tim kampanye FLP dan MURI tetapbisa tersenyum bangga.
dari ki-ka : Soenarso (Mipa04), Agus R (lagi melet), Untung (Teknik05), Aad (HI04) dan Capres kita yang ganteng (M. Reza Ikhwan/manajemen 04).
Tidak ada di foto : Faaz (yang moto) dan Pam-pam (TI05)

Kampanye Peduli AIDS

Kampanye Peduli AIDS

“1 juta 1 tandatangan, peduli AIDS”, itulah misi dari Tim FLP-MURI ketika mendatangani kampus Kedokteran Hewan dan Peternakan. “Kepedulian kita kepada AIDS adalah kewajiban kemanusiaan” ujar Fahdi Faaz (Sekjend FLP).

Suasana Kampanye Peduli AIDS di Fakultas Kedokteran Hewan

Ada kejadian lucu dari kampanye Peduli AIDS ini Faaz bertemu dengan Gaga (mahasiswa peternakan angkatan 2005). Selama ini mereka saling kenal hanya lewat Friendster..(gak penting ya…). Walau tidak terkumpul sebanyak 1juta1 tandatangan, kampanye ini cukup efektif mengingatkan diri kita dari bahaya HIV, “yang terpenting adalah semangat pedulinya” ungkap Aad (CAWAPRES FLP). “Free Sex is Only for Animal” tulis salah satu mahasiswa peternakan di spanduk tandatangan. Terima kasih kawan-kawan H dan peternakan. (FLP News)

Foto-Foto

spanduk tempat pengumpulan 1juta1tandatangan dibentangkan Fikri (Humas dan Jaringan FLP)

gondrong peduli. seorang mahasiswa F. Peternakan sedang serius menuliskan pesan di Spanduk yang dibawa oleh FLP

Kampanye Dialogis “Birokrasi dan Investasi di Indonesia” @ FE

Kampanye Dialogis “Birokrasi dan Investasi di Indonesia”

Siang itu sambutan hangat terjadi ketika tim pemenangan PEMIRA Future Leaders Party (FLP) dan MURI Center mendatangi ruang sidang mahasiswa FEB.. Tepat pukul 13.30, diskusi yang bertema “Birokrasi dan Investasi di Indonesia” dimulai. Pembicaranya adalah Yanuar Agung (Mahasiswa MAP, Juara I PIMNAS 2006) dan Muhammad Reza Ikhwan (Capresma UGM dari FLP).

Suasana Diskusi : tampak peserta serius mendengarkan pemaparan pembicara

Agung mengatakan bahwa selama ini baik sektor publik maupun privat belum memiliki visi untuk menyejahterakan rakyat. Demi masuknya investasi asing, seringkali pemerintah mengabaikan hak-hak masyarakat. Misalnya pada AMDAL”.

Sedangkan MURI berpendapat untuk menyelesaikan masalah birokrasi di Indonesia sebaiknya pemerintah tidak hanya melakukan reformasi pada tataran aturan (rule of law) semata tetapi juga menyentuh aspek moral. “Belajar dari pengalaman reformasi perpajakan yang telah dilakukan dari tahun 1980-an sampai saat ini, ternyata belum mampu menyelesaikan masalah patologi pajak. Korupsi dan rendahnya tax awareness adalah indikatornya. Sebaiknya, bila ingin merubah wajah birokrasi Indonesia Negara tidak hanya fokus pada pembenahan sisi aturan semata tetapi juga meningkatkan moral para birokratnya”ujarnya.

Hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menggunakan hak suaranya dengan cerdas dan rasional, karena masalah birokrasi berkaitan erat dengan aturan yang dibuat oleh legislative. Bila memilih dengan asal, atura yang dibuat pun akan ngasal. Akhirnya yang rugi adalah kita sebagai bangsa. (FLP News)

Akrab. ki-ka : Yanuar Agung, Agus Rachmanto dan M. Reza Ikhwan (Capresma UGM no.3)

Liputan Kampanye MEDIKA (FK, FKG dan Farmasi)

Kampanye Simpatik Medika (Fakultas Farmasi, Kedokteran dan Kedokteran Gigi)

Jumat pukul 09.00, tim pemenangan PEMIRA FLP dan MURI mendatangi kampus MEDIKA. Dengan berbekal bulletin NakulaLima (Edisi I), tim mendatangi mahasiswa/i yang berada dikampus tersebut. Mahasiswa program International kedokteran pun tidak luput diberikan . “kami merasa bangga bisa bertemu langsung dengan kawan-kawan mahasiswa yang berada dikampus ini, apresiasi mereka luar biasa bahkan ada yang serta merta mengajak kami berdiskusi tentang keadaan kampus” ujar MURI.

Di Fakultas Farmasi, Tim PEMIRA FLP dan MURI dimintai pertolongan untuk mencarikan kelompok-kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dengan siap sedia Agus (ketua umum FLP) mengatakan bahwa FLP siap untuk membantu mencarikan rekan-rekan KKN,” coba saja hubungi kami lebih lanjut via blog, email atau hotline FLP” ujarnya.

Kampanye simpatik yang dilakukan oleh FLP dan MURI adalah wujud dari konsistensi Nilai yang ada didalam “Idealisme Kami” (platform kabinet FLP). FLP tidak sekedar memberikan bulletin dengan “menyebarnya” tetapi secara unik memberikannya dengan hati.

Jadwal Kampanye FLP & MURI

JADWAL KAMPANYE FLP & MURI (Muhammad Reza Ikhwan)

Sebagai wujud komitmen kami terhadap kampanye yang bersifat edukatif, cerdas dan visioner, FLP mengadakan kampanye-kampanye yang bersifat dialogisdan menambah pengetahuan. Kampanye yang tidak sekedar menempelkan poster atau slogan-slogan “pilihlah saya”, tetapi kampanye yang membuat konstituen tersadarkan dan bertemu langsung dengan calon Presiden BEM KM UGM pilihannya. Berikut jadwal kampanye FLP dan MURI :

  1. Jumat, 30 November @ Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Pukul 13.00 s.d 15.00 "Diskusi Rakyat “Birokrasi dan Investasi di Indonesia”. Pembicara : Yanuar Agung N (Mahasiswa MAP, Juara I PIMNAS 2006) dan Muhammad Reza Ikhwan (Calon Presiden Mahasiswa UGM no.3).

  2. Sabtu, 1 Desember.

    1. "Kampanye Peduli AIDS “Pengumpulan 1juta tandatangan PEDULI” @ Kampus UGM. Pukul 09.00 s.d 13.30.

    2. Kampanye Seni dan Budaya “Bernyanyi Hymne Gadjah Mada dan Pembacaan Idealisme Kami” @ Sepanjang Jalan Kaliurang. Pukul 19.00 s.d 22.00

  3. Minggu, 2 Desember. “Pawai Sunday Morning” @ Kampus UGM. Pukul 06.30 s.d 10.00.

  4. Senin 3 Desember @ Fakultas Kedokteran Hewan. Pukul 13.00 s.d 15.00 “Diskusi Rakyat : Membangun Gerakan Mahasiswa Berbasis Riset”. Pembicara : Henry saragih (Mantan Aktivis Mahasiswa, Dosen Fakultas Biologi UGM) dan Muhammad Reza Ikhwan (Calon Presiden Mahasiswa UGM no.3 dari FLP)

  5. Selasa 4 Desember @ Fakultas Psikologi. Pukul 09.00 s.d 11.30 “Kampanye Dialogis : Korupsi!!”. Pembicara : Oche Madril (Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi UGM) dan Muhammad Reza Ikhwan (Calon Presiden Mahasiswa UGM no.3 dari FLP).

  6. Rabu 5 Desember @ Fakultas ISIPOL. Pukul 13.00 s.d 15.00 “Diskusi Rakyat : Liberalisasi Pendidikan”. Pembicara : Eko Prasetyo (PUSHAM UII/Penulis Buku seri Orang Miskin Dilarang) dan Agus Rachmanto (Ketua Umum FLP).

  7. Kamis 6 Desember @ Fakultas Teknik. Pukul 09.00 s.d 11.30 “Diskusi Rakyat : TeknologPeduli Rakyat”. Pembicara : Dr. Waziz Wildan (Dosen Teknik UGM) dan Fahdi Faaz (Sekjend FLP, Mahasiswa Arsitektur).

  8. Jumat 7 Desember @ Fakultas Kedokteran. Pukul 09.00 s.d 11.00 “Diskusi Rakyat : Dokter Peduli Rakyat”. Pembicara : drg. Lia (Alumni FKG UGM) dan Adkhilni Mudkhola Sidqi (Cawapres FLP).